Mengapa Cahaya Petir Akan Terlihat Lebih Dulu Kemudian Terdengar Suaranya?
Hy sobat, kali ini saya akan mengajak anda mengulas fenomena petir. Silahkan disimak gan! Petir atau kilat atau juga bisa disebut halilintar merupakan fenomena alam yang umumnya terjadi pada saat musim penghujan, yang diawali dengan kilatan cahaya. Sesaat kemudian akan terdengar suara menggemuruh yang disebut dengan guntur atau gluduk dalam bahasa Jawa. Kenapa terlihat cahaya dulu, baru kemudian terdengar suara? Ini terjadi karena adanya perbedaan waktu kemunculan yang diakibatkan adanya selisih antara kecepatan cahaya dengan kecepatan suara.
Kelajuan cahaya jauh lebih besar daripada kelajuan suara. Di ruang hampa, cahaya memiliki kelajuan sekitar 300.000 kilometer per detik. Di ruang atmosfer, nilai kelajuan cahaya ini sedikit mengecil, yaitu hanya berkurang sekitar 90 kilometer per detik. Bagaimana dengan suara? Ternyata kelajuan suara hanya sekitar 300 meter per detik. Tampaklah jelas bahwa kelajuan cahaya sekitar 1 juta kali lebih besar daripada kelajuan suara.
Saya berikan contoh, misalnya ada petir berjarak 3 km dari tempat kita.
Cahayanya akan sampai dalam waktu → 3 km ÷ 300.000.000 m/det = 0,00001 detik.
Sementara suaranya baru akan sampai dalam waktu → 3 km ÷ 300 m/det = 10 detik.
Ketika petir terjadi, cahaya kilat dan suara gunturnya melaju bersamaan ke segala arah, termasuk ke telinga kita. Dengan kelajuan satu juta kali lipat lebih besar, tentu saja cahaya kilat akan lebih dulu terlihat dan suara guntur akan terdengar belakangan.
Sedikit tambahan, Petir dapat terjadi antara:
v Awan dengan awan
v Dalam awan itu sendiri
v Awan ke udara
v Awan dengan tanah (bumi)
Demikian artikel kali ini, semoga dapat bermanfaat bagi anda.
0 comments:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan baik!